Network Diffusion

Difusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial) dengan menggunakan saluran tertentu dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam definisi ini ditekankan dalam arti terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik) antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen) maupun memencar (divergen) yang berlangsung secara spontan. Dengan adanya komunikasi ini akan terjadi kesamaan pendapat antar warga masyarakat tentang inovasi. Ada empat elemen pokok difusi inovasi, yaitu inovasi, komunikasi dengan saluran tertentu, waktu, dan  masyarakat.

Jaringan sosial adalah keterkaitan hubungan dan komunikasi antar individu dalam masyarakat yang disebabkan oleh berbagai kepentingan dan sebab. Jaringan sosial yang ada di masyarakat tersebut perlu dimanfaatkan sehingga menjadi network diffusion atau jaringan difusi. Proses penyebaran informasi tentang inovasi sangat efektif jika didifusikan melalui saluran media massa. Namun untuk membujuk calon adopter agar segera membuat keputusan adopsi, peran media interpersonal menjadi lebih penting. Dalam tahapan yang disebut tahap persuasi itulah jaringan sosial yang ada dalam masyarakat sangat berguna bagi proses difusi inovasi.

Bagaimana sesuatu dapat menyebar pada jaringan adalah pertanyaan yang menarik ketika menganalisis banyak jaringan yang berbeda, contohnya adalah penyebaran penyakit melalui beberapa populasi. Tetapi kita mungkin berbicara tentang bagaimana hilangnya satu spesies dalam suatu ekosistem berdampak pada yang lain atau penyebaran beberapa informasi dalam sekelompok orang. Fenomena ini disebut penyebaran pada jaringan, propagasi atau difusi.

Ilustrasi Network Diffusion

Difusi terjadi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan ditentukan oleh sejumlah parameter yang berbeda. Ada beberapa contohnya metric infectiousness, menjelaskan tentang seberapa menular fenomena yang menyebar di dalam jaringan. Konsekuensi dari hal ini adalah menanyakan seberapa resistenkah simpul-simpul pada penularan ini. Selanjutnya, orang perlu mempertimbangkan topologi ke jaringan. Difusi ini terjadi di sepanjang koneksi dalam jaringan, yang berarti struktur yang berbeda untuk koneksi dan distribusi derajat yang berbeda akan menjadi faktor penentu lain ketika mempertimbangkan difusi. Terakhir, kita perlu mempertimbangkan apakah difusi ini terjadi secara strategis atau acak, ini terkait dengan topologi karena beberapa topologi jaringan lebih rentan terhadap pengaruh strategis daripada yang lain.

Epidemic Phenomenon

Fenomena epidemi merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam saerah yang sangat luas, dapat encakup seluruh wilayah di suatu negara bahkan seluruh negara di belahan dunia.

Contoh fenomena epidemi saat ini adalah yaitu adanya virus corona atau juga yang disebut Covid-19. Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, sampai dengan kematian. Virus ini ini bisa menyerang perlahan lewat orang-orang yang treshold nya rendah atau orang yang tidak memiliki imun yang kuat. Tetapi orang yang mempunyai imun atau kekebalan yang lebih kuat tidak akan mudah terkena virus, jadi treshold di individu nya yaitu imun tubuh. Virus Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan sistem Lockdown. Gejala awal infeksi virus ini bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Cascades Behavior

Cascading Behavior merupakan perilaku informasi di suatu jaringan yang kompleks. Ini juga merupakan tahapan-tahapan informasi di suatu jaringan. Jadi, informasi tidak langsung kesebar begitu saja, tetapi ada tahapan-tahapan yang dilewati.

Dalam kondisi darurat Covid-19, media sosial menjadi sarana komunikasi yang efektif guna menyampaikan informasi dengan segera mungkin di dalam masa krisis sekarang. Melalui media sosial, seluruh orang bisa berkomunikasi secara langsung dan mengetahui apa yang sedang terjadi dan sedang di perbincangkan di berbagai belahan dunia. Berbagai jejaring sosial (whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan yang lainnya) sangat berguna untuk dapat menyampaikan informasi. Seperti halnya dengan kasus virus corona yang merebak di China pada penghujung tahun 2019 lalu, banyak pihak tidak mau ketinggalan dalam membagikan informasi terkait virus corona. Sebagian orang di belahan dunia, menyebarkan informasi mengenai corona setiap saat dengan cepat sehingga media sosial bisa membentuk persepsi masyarakat tentang Covid-19. Derasnya informasi dan perbincangan publik di media sosial itu dibuktikan dengan “virus corona” atau “Covid-19” yang kerap menempati kata populer di media sosial. Yang pada akhirnya, seluruh orang di belahan dunia mengetahui fenomena mengenai virus corona yang sedang viral tersebut.